Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keterlibatan Korea Utara Dengan Virus Ransomeware Wannacry

bang2 sutara - Virus Ransomewar WannaCry hingga ahad ini (17 Mei 2017) masih menjadi perbincangan hangat di ranah pemberitaan lokal maupun internasional, tak hanya media teknologi saja yang mem-blowUp kehadiran serangan WannaCry ini, namun media - media umumpun sudah ramai memperbincangkan Ransomeware WannaCry ini.

Dalang atau pelaku yang bertanggung jawab atas semua serangan ransomware WannaCry yang menghebohkan ratusan negara semenjak sekian hari yang lalu, belum juga di ketahui. Tetapi dua perusahaan antivirus, yakni Symantec serta Kaspersky, telah mengantongi beberapa titik jelas dan telah mewaspadai hacker Korea Utara-lah yang miliki andil dalam serangan mematikan ini.

Dalam keterangannya ini, pihak Symantec serta Kaspersky menyampaikan panduan tehnis ihwal asal WannaCry, mengarahkan mereka ke grup hacker yang memiliki jalinan dengan Korut, yakni Lazarus. Grup ini dipercaya ikut serta dalam rangkaian tindakan peretasan mulai semenjak 2009, termasuk juga pada Sony Pictures Entertainment pada tahun 2014 silam.



 Virus Ransomewar WannaCry hingga ahad ini  Keterlibatan Korea Utara dengan Virus Ransomeware WannaCry

Mengungkap Dalang Ransomeware WannaCry


Menurut Kaspersky serta Symantec, perincian tehnis dalam versi awal arahan yang digunakan dalam virus WannaCry, serupa dengan arahan yang digunakan untuk metode peretasan backdoor pada tahun 2015, yang di buat oleh Lazarus. Mereka juga di ketahui menggunakan serta membidik Bitcoin dalam acara peretasannya. Kesamaan ini pertama kalinya di ketahui oleh peneliti keamanan Google, Neal Mehta, serta disuarakan oleh beberapa peneliti lain termasuk juga Matthieu Suiche dari Gomae Technologies. 

Kemiripan arahan memanglah bukan bermakna membuktikan pelaku grup hacker yang sama untuk bertanggungjawab dalam serangan ini. Mungkin saja golongan tidak sama namun dalam aksinya merekamemakai kembali arahan backdoor yang telah digunakan Lazarus untuk menyusahkan sistem identifikasi pelaku. Tetapi arahan yang disebut itu nampaknya sudah dihapus dari versi teranyar WannaCry, hingga berdasarkan Kaspersky, sangkaan keterlibatan Lazarus cukup kuat. 

Beberapa peneliti dari Kaspersky meyakini hasil riset mereka dapat memecahkan misteri WannaCry. " Kami meyakini ini mungkin saja jadi kunci untuk memecahkan beberapa misteri serangan ini. Utama diingat jika beberapa peneliti lain di semua dunia menginvestigasi kesamaan ini serta berupaya temukan semakin banyak lagi kenyataan mengenai asal WannaCry, " ungkap beberapa peneliti Kaspersky dalam pernyatannya. 


Teror ransomware WannaCry menyedot perhatian mulai semenjak final ahad lantas. Menurut data yang diperoleh tempo hari pada tanggal 15 Mei 2017, malware itu sudah menebar ke hampir 150 negara, termasuk juga Indonesia. Sekurang-kurangnya 200 ribu pemakai computer telah jadi korban serta angka ini dilaporkan akan selalu bertambah. 

Untuk di Indonesia, pihak Tempat tinggal Sakit (RS) Dharmais, yakni satu diantara korbannya. Direktur Utama RS Dharmais, Abdul Kadi, mengaku 60 dari 600 computer di RS Dharmais terjangkit serangan WannaCry.