Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Hash-Locked Dan Time-Based Transaction Di Dunia Bitcoin

bang2 sutara - Hash-Locked Transaction (HLT) merupakan suatu bagan transaksi bitcoin yang pertama kali diusulkan oleh Tiernan. Sekema ini merupakan suatu campuran antara bagan lain menyerupai P2PKH atau P2PK dengan memakai sebuah password didalam transaksi.

Dengan demikian, selain harus menyajikan digital signature yang benar, akseptor juga harus menyebutkan password yang benar. Didalam bagan ini, kriteria password yang benar ialah password yang mempunyai nilai hash yang telah ditentukan sebelumnya oleh pembayar.

Hash-Locked transaction sanggup dibentuk memakai struktur antara lain sebagai berikut, yang merupakan kombinasi anatara penggunaan password dengan P2PK.

OP_SHA256 <hash> OP_EQUALVERIFY <pubkey> OP_CHECKSIG

Dengan memakai struktur diatas, akseptor bitcoin juga harus memperoleh password dari sang pembayar sebelum sanggup memakai bitcoin yang dibayarkan tersebut. Skema ini sanggup dipakai dalam sistem tukar menukat koin yang disebut dengan Atomic Cross Chain Transfer.

Baca Juga Artikel Lainnya :

 merupakan suatu bagan transaksi bitcoin yang pertama kali diusulkan oleh Tiernan Pengertian Hash-Locked dan Time-Based Transaction di Dunia Bitcoin

Time Based Transaction

Time-based transaction didalam bitcoin sanggup diartikan sebagai jenis transaksi yang dikaitkan dengan waktu tertentu atau jeda waktu tertentu. Time-Based Transaction memang bukan merupakan transaksi standar yang biasa dipakai sehari-hari, namun jenis transaksi ini sanggup bermanfaat untuk beberapa keperluan tertentu, menyerupai dalam hal uang jaminan.

Disaat-saat tertentu orang harus menjaminkan dana dalam jumlah tertentu kepada pihak lain untuk memastikan kepemilikan dana , dan dana yang dijaminkan tersebut akan dikembalikan sesudah waktu yang ditentukan telah berlalu.

Terdapat beberapa komponen didalam sistem bitcoin yang berkaitan berat dengan time-based transaction, diantaranya sebagai berikut :

A. Sequance Number

Sequance Number atau nSequance merupakan gosip dengan panjang 4 Byte yang sanggup dipakai untuk melaksanakan pencatatan transaksi. Apabila sequence number kurang dari FFFFFFFF atau setara dengan 4.294.967.295 kalau di konversi kebilangan desimal, maka transaksi tersebut akan dipandang sebagai transaksi yang belum tamat dan masih sanggup dilakuakn perubahan. Sementara itu untuk melaksanakan perubahan transaksi, versi berkutnya dari transaksi harus mempunyai sequence number yang lebih besar dibandingkan dengan transaksi sebelumnya.


B. Locktime

Locktime atau sering juga disebut dengan nLocktime, merupakan sebuah fitur didalam bitcoin yang sanggup dipakai untuk memilih waktu tercepat sebuah transaksi sanggup dikonfirmasi kedalam sistem bitcoin.

Locktime direpresentasikan kedalam 4 Byte data didalam sebuah script transaksi bitcoin. Locktime sanggup dipakai dengan 2 cara, apabila nilainya kurang dari 500 juta, artinya nilai locktime mengatakan nomor blok, sementara apabila locktime lebih besar daripada 500 juta.

Block height atau nomor block sanggup dipakai sebagai timestamp (penanda waktu) alasannya ialah sistem bitcoin membuat blok gres kurang lebihnya dalam kurun 10 menit sekali. Artinya, kalau locktime disetting 10 blok lebih tinggi dibandingkan dengan nomor blok terbaru, maka sanggup dikatakan bahwa transaksi dikunci selama 10 menit

Nilai locktime dalam script bitcoin dipresentasikan dalam format low endian, apabila locktime bernilai 00000000, itu artinya ada locktime dan transaksi sanggup segera di konfirmasi.


C. CheckLokTimeVerify

CheckLokTimeVerify (CLTV) merupakan sebuah fitur yang diusulkan oleh Peter Todd. CLTV dipakai untuk mengunci transaksi hingga dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan memakai CLTV, sebuah transaksi sanggup segera dimasukkan kedalam blockchain namun tidak sanggup dipakai hingga waktu tertentu.

CLTV merupakan redefinisi atas perintah OP_NOP2, Informasi CLTV memakai type data low endian. Selain itu, CLTV juga sanggup dikombinasikan dengan LockTime. Jika LockTime digunakan, sequere number juga harus digunakan. Sementara nilai CLTV harus sama dengan atau kurang dari LockTime.


D. CheckSquenceVerify

CheckSquenceVerify (CSV) memrupakan fitur yang cukup gres dan ditambahkan melalui prosedur BIP-112. CSV meredefinisi OP_NOP3, CSV mempunyai cara kerja yang hampir serupa dengan CLTV.

Didalam CLTV, akan mereferensi pada nomor blok yang sedang berjalan. Permasalahannya, terkadang membutuhkan waktu yang cukup usang hingga transaksi CLTV dikonfirmasi kedalam blok. Berbeda halnya dengan CSV yang menghitung waktu menurut jumlah blok yang berlalu semenjak transaksi tersebut dikonfirmasi