Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Dns, Sejarah Dns Dan Struktur Dns

bang2 sutara , Jauh Sebelum ada dan dipergunakannya sebuah DNS didalam sebuah jaringan komputer, terlebih dahulu  sebuah jaringan komputer mengadopsi dan memakai suatu media HOSTS files yang dimana file tersebut berisi suatu gosip yang berasal dari nama perangkat komputer dan IP address yang dipakai oleh perangkat komputer tersebut.

Didalam sebuah jaringan Internet, file ini dikelola secara sistematis dan difokuskan pada setiap lokasi harus dilakukannya sebuah metode copy versi yang terbaru dari HOSTS files tersebut, dari kesimpulan ini sudah dipastikan betapa sulitnya dalam melaksanakan konfigurasi suatu jaringan komputer pada masa itu, telebih apabila kita akan melaksanakan suatu penambahan perangkat komputer baru.

Dengan meningkatnya pertumbuhan teknologi komputer serta dengan meningkatnya usul dari para pengguna komputer, pada balasannya mucul sebuah anutan yang dimana bisa menjadi solusi, anutan tersebut mengarah pada pembentuakan istilah DNS yang tujuan utamanya didesain untuk menggantikan fungsi utama dari file HOSTS , dengan mengunggulkan kelebihan unlimited database size atau bisa dikatakan dengan ukuran yang tidak terbatas, DNS ini di klaim memang mempunyai performace yang baik dan stabil pada sebuah jaringan komputer.

Baca Juga Artikel Lainnya :


 Jauh Sebelum ada dan dipergunakannya sebuah DNS didalam sebuah jaringan komputer Pengertian DNS, Sejarah DNS dan Struktur DNS

Penjelasan Domain Name System

Jika kita lihat dari definisinya, DNS sanggup diartikan sebuah aplikasi pelayanan atau services pada jaringan Internet yang mempunyai kiprah utama sebagai media untuk menerjemahkan sebuah domain name menjadi IP address.

Sebagai contohnya disini kita bisa melihat dari www ( World Wide Web ) yang memang dipakai untuk penggunaan standard pada internet yang kemudian akan diikut sertakan dengan sebuah domain menyerupai bang2 sutara. Dengan sederhananya saat kita hendak mengetikan suatu domain seperti bang2 sutara maka secara sistematisnya domain tersebut akan di petakan pada sebuah IP address menyerupai 202.65.0.134.

Makara pada duduk masalah ini bisa disimpulkan bahwa sebuah DNS sanggup di asumsikan pada pemakaian sebuah buku telepon, dimana orang yang kita kenal menurut nama untuk bisa menghubunginya kita harus melaksanakan pemutaran nomor telepon tersebut  pada pesawat telepon.

Sama halnya dengan  host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan nama server ke DNS, kemudian pada DNS akan dilakukan sebuah proses dimana kiriman tadi akan dipetakan pada suatu alamat IP address yang sudah ditentukan sebelumnya.


Pengertian DNS

Domain Name Server / System (DNS) yaitu suatu penyedia database system yang dipergunakan untuk melaksanakan dan memproses suatu pencarian nama komputer (name resolution) pada  sebuah jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Perlu anda ketahui juga bahwasannya DNS biasa dipakai pada aplikasi yang terhubung pada jaringan Internet menyerupai web browser atau e-mail, contohnya menyerupai mozilla firefox & Chrome browser yang mana DNS akan melaksanakan fungsinya dengan membantu memetakan suatu nama host sebuah komputer pada suatu IP address. Selain dipakai di jaringan Internet, DNS juga sanggup di konfigurasikan ke jaringan privasi atau intranet dimana DNS mempunyai keunggulan – keunggulan menyerupai dibawah ini :

  • DNS sangat gampang di pergunakan alasannya yaitu pengguna tidak lagi direpotkan untuk mengingat suatu IP address pada sebuah komputer tetapi disini pengguna komputer hanya cukup mengingat nama hostnya saja (nama Komputer).
  • DNS biasa dikatakan konsisten, alasannya yaitu pada duduk masalah ini IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak bisa berubah.
  • Penggunaan DNS yang cukup simple, pengguna komputer hanya diperbolehkan memakai satu nama domain untuk melaksanakan sebuah pencarian baik pada jaringan Internet maupun pada Intranet.


Fungsi DNS (Domain Name System)

  • Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan : tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet niscaya mempunyai alamat IP tersendiri. Dengan adanya DNS, maka jaringan internet kemudian sanggup memetakan komputer tersebut sebagai penggalan kecil yang terhubung dalam jaringan.
  • Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host : pada dasarnya, setiap pengembang website membutuhkan sebuah host biar websitenya sanggup diakses secara umum / publik. Dengan adanya DNS, alamat IP dari tiap host akan sanggup teridentifikasi sehingga tiap host akan mempunyai alamat IP-nya masing-masing.
  • Melakukan pendataan server email : Setiap kali server mail bekerja baik untuk mendapatkan atau meneruskan sebuah email, maka data-datanya akan dimonitor oleh DNS.
  • Mentranskripsikan nama domain menjadi IP address : tiap website di internet mempunyai domain tersendiri, menyerupai .com, .org, .id, dan sebagainya. Melalui browser biasanya yang terlihat yaitu alamat sebuah situs dalam bentuk domainnya. DNS sanggup menerjemahkan domain menjadi IP address dan sebaliknya.
  • Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP : Jika tidak ada DNS, maka jaringan tidak akan bisa mengakses alamat yang diketikkan pada web browser. Misalnya saja saat kita ingin mengakses www.google.com, tanpa adanya DNS, komputer tidak sanggup menemukan halaman Google alasannya yaitu alamat IP belum teridentifikasi.

Struktur Pembentuk DNS (Domain Name System)

Sudah niscaya semua konsep didunia ini yang sudah diciptakan dengan baik, pastinya mempunyai sebuah struktur yang memang dirancang khusus untuk membentuk suatu konsep tersebut, begitu juga pada DNS, dimna DNS ini juga mempunyai sebuah struktur, Apa saja struktur DNS tersebut. Berikut ini yaitu daftar struktur di dalam DNS

1.    Root Level Domain
2.    Top Level Domain ( TLD )
3.    Second Level Domain
4.    Host names

Baca Juga Artikel Lainnya :


1. Root-Level Domain

Root Level Domain merupakan sebuah puncak hirarki yang diekspresikan menurut periode, yang mempunyai ciri khas penambahan titik di belakan domain, contohnya https://bang2sutara.blogspot.com (tanda titik (.) di belakang .com merupakan root level domain)



2. Top-Level Domain 

Top Level Domain merupakan suatu kata yang posisinya berada paling kanan dari suatu domain, atau jikalau dibaca berada paling belakang sesudah kata yang dijadikan acuan.

Contoh kecilnya id.bang2 sutara, maka top level domainnya yaitu “.com”. Top level domain sanggup berisi second-level domain dan juga host. Secara umum, top level domain dibagi lagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

GLTD (Generic Top Level Domain) 
GLTD merupakan suatu TLD (Top Level Domain) yang bersifat general, contohnya menyerupai dibawah ini:
  • .com (untuk tujuan komersial), 
  • .edu  (untuk institusi pendidikan), 
  • .gov, .go.id (untuk instansi pemerintahan), 
  • .org (untuk organisasi non-profit), 
  • .net (untuk organisasi jaringan)

CCLTD (Country Code Top Level Domain)
CCLTD merupakan suatu TLD yang didasarkan pada instruksi negara, contohnya .id (untuk Indonesia), .us (Untuk Amerika Serikat), .my (Untuk Malaysia), .sg (untuk singapura) dan sebagainya.



3. Second-Level Domain


Second Level Domain ini sanggup berisikan host dan domain lain, atau sering disebut dengan subdomain. Misalnya saja, pada domain ru.wikipedia.org, maka second level domainnya yaitu “bang2 sutara”.


4. Third-Level Domain 

Third Level Domain yaitu suatu kata yang letaknya di sebelah kiri second level domain dan dibatasi dengan titik. Misalnya saja, untuk domain id.bang2 sutara, maka “id” merupakan penggalan third-level domain-nya.


5. Host Name 

Host Name merupakan sebuah kata yang terletak di paling depan pada sebuah domain, misal untuk https://bang2sutara.blogspot.com, maka www yaitu nama hostnya. Jika sebuah domain memakai host name, maka akan tercipta FQDN (Fully Qualified Domain Name) untuk setiap komputer.

Maka dengan demikian, keberadaan DNS akan terdistribusi di seluruh dunia, dengan tiap organisasi mempunyai tanggung jawab terhadap database yang berisikan info mengenai jaringannya masing-masing.


Cara Kerja DNS (Domain Name System)

  • DNS resolver : yaitu klien yang merupakan komputer pengguna, pihak yang menciptakan usul DNS dari suatu aktivitas aplikasi
  • Recursive DNS server : yaitu pihak yang melaksanakan pencarian melalui DNS menurut usul resolver, kemudian menawarkan jawaban pada resolver tersebut.
  • Authoritative DNS server : pihak yang menawarkan respon sesudah recursive melaksanakan pencarian. Respon sanggup berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server lainnya
Cara kerja dari DNS ini cukup simpel dimana fungsi DNS ini yaitu sebagai media yang disetting untuk melaksanakan seuatu terjemahan pada nama komputer menjadi suatu IP address (memetakan). Client DNS bisa disebut juga dengan istilah resolvers dan sebuah DNS server sanggup diartikan sebagai name servers.

Client atau Resolver sanggup melaksanakan sebuah usul pada name server berupa queries, dimana pada duduk masalah tersebut Name server akan melaksanakan sebuah proses dengan cara melaksanakan cek pada database lokal sebuah DNS, dan menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan suatu pesan failure jikalau ternyata usul dari client tidak ditemukan pada database tersbut.

Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu usul dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.


Ilustrasi Gambar Cara Kerja DNS

 Jauh Sebelum ada dan dipergunakannya sebuah DNS didalam sebuah jaringan komputer Pengertian DNS, Sejarah DNS dan Struktur DNS

Dari ilustrasi gambar di atas, bisa ditarik beberapa kesimpulan bahwa cara kerja DNS sanggup di lihat dari beberapa pint dibawah ini :
  • DNS resolver melaksanakan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
  • DNS resolver melaksanakan pencarian pada data cache yang sudah dibentuk oleh resolver untuk menyimpan hasil usul sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache kemudian hasilnya diberikan dan selesai.
  • DNS resolver melaksanakan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
  • Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
  • Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
  • Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache kemudian hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).