Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami 5 Komponen Penyusun Solid State Drive (Ssd)

bang2 sutara - Telah kita ketahui semuanya bahwa Solid State Drive (SSD) ini memiliki fungsi yang nyaris sama dengan perangkat keras hard didsk yakni sebagai media yang berfungsi untuk daerah penyimpanan sebuah data, namun yang membedakannya yakni faktor kecepatan membaca dan menulis SSD ini diklaim lebih baik dari pada hard disk.

Setelah sebelumnya aku telah menjelaskan Pengertian, fungsi dan cara kerja dari Solid State Drive, pada artikel kali ini aku akan mencoba menjelaskan komponen - komponen penyusun yang terdapat pada perangkat Solid State Drive.

Pengertian Solid State Drive (SSD) yakni sebuah penemuan paling gres untuk media penyimpanan data. SSD juga sanggup diartikan sebagai media penyimpanan data yang menggunakan Integrated Circuit (IC) dan dirakit sedemikian rupa sampai memiliki bentuk menyerupai memory untuk menyimpan suatu data dengan presisten.

Hal ini tentunya sangat berlainan dengan Magnetic Disk yang ada pada Hard Disk. Seperti yang kita pahami, bahwasannya Hard Disk menggunakan komponen elektromekanis yang didalamnya terdapat disk atau platter yang berputar-putar, serta head yang juga akan bergerak untuk membaca serta menulis pada disk dengan menggunakan elektromagnetik.

Selain pengertian diatas, ada juga yang mendefinisikan bahwa SSD (Solid State Drive) yakni penemuan terkini dan terbaru dari media penyimpanan data. Untuk perangkat SSD sendiri telah menggunakan jenis memory solid state untuk penyimpanan datanya.

Namun bagi kalian yang belum membaca artikel sebelumnya kalian sanggup membacanya pada artikel Pengertian SSD, Fungsi SSD dan Cara Kerja SSD ( Solid State Drive ) .


Baca Juga Artikel Lainnya:

 Telah kita ketahui semuanya bahwa Solid State Drive  Memahami 5 Komponen Penyusun Solid State Drive (SSD)

5 Komponen Penyusun Solid State Drive (SSD)

1. Flash Memory-Based

Banyak pabrik-pabrik besar yang telah menggunakan non-volatile NAND flash memory menjadi materi utama pembuatan SSD, karna lebih murah dibanding  dengan DRAM serta pastinya sanggup menjaga data tanpa adanya suplay daya dengan terus-terusan serta akan menjamin data tetap presisten meskipun daya mendadak mati.

Dalam soal kecepatan akses, Flash Memory memanglah lebih lambat dibanding dengan DRAM. MLC sanggup menaruh 4 state atau 2 bit per sel memori, sampai kepadatan tinggi. Oleh jadinya akan membuahkan banyak error.

Kecepatan penulisan data yang lebih rendah serta mengkonsumsi daya tinggi tetapi harga nya lebih murah dibanding SLC. SLC sanggup menaruh 2 kondisi atau state dalam 1 bit per sel memori, kecepatan baca serta tulis data lebih cepat, konsumsi dayapun rendah serta ketahanan sel memori tinggi, namun demikian  harga jual dari SLC inintentunya akan lebih mahal.


2. Kontroler

Kontroler yaitu satu embedded processor yang menggerakkan arahan firmware. Kontroler yakni aspek perlu yang juga akan mempengaruhi perform dari SSD. Beberapa fungsi yang dikerjakan oleh kontroler salah satunya Error correction (ECC), Wear leveling, Bad block mapping, Read scrubbing and read disturb management, Read and write caching, Garbage collection, Encryption. Kontroler pada SSD berperan untuk menjembatani komponen memori NAND pada SSD dengan perangkat komputer.


3. Buffer atau Cache

SSD Flash memory-based biasanya menggunakan DRAM dengan kapasitas kecil sebagai cache menyerupai pada Hard disk. Data yang seringkali digunakan juga akan tetaplah berada di cache sepanjang drive beroperasi. Setelah tak ada operasi data juga akan hilang. Namun satu pabrik kontroler SSD, SandForce tidak menggunakan DRAM cache dalam desainnya, namun tetaplah sanggup menjangkau performa yang tinggi.


Baca Juga Artikel Lainnya :

4. DRAM - Based

SSD yang menggunakan DRAM memang diperuntukkan untuk fokus pada kecepatan kanal data yang ultra. Umumnya SSD yang menggunakan DRAM juga akan menggunakan baterai internal atau AC/DC adapter serta system back-up storage untuk menjaga presistensi data sepanjang tidak ada daya listrik yang mengalir ke perangkat SSD.

jikalau listrik padam, maka baterai sediakan tenaga sepanjang penyalinan data dari RAM ke back-up storage. Saat listrik kembali lagi hidup, warta akan disalin kembali pada RAM dari back-up storage serta perangkat SSD akan meneruskan operasi tadi sama menyerupai dengan peranan Hibernate pada  sebuah system operasi.


5. Battery (Super Capacitor)

Komponen yang lain yang menaikkan performa SSD yakni kapasitor atau baterai. komponen yang satu ini dibutuhkan untuk melindungi integritas data sampai data dalam cache sanggup disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetaplah menaruh data dalam cache sampai listrik hidup kembali.

Baterai atau super capasitor begitu diharapkan oleh SSD dengan memory flash type MLC karna data begitu rawan korup (sering mengalami kerusakan) bila listrik padam, tetapi untuk SSD dengan memory flash type SLC, masalah korup data tak ada, serta memang umumnya tidak diperlengkapi baterai serta super capacitor.