Cara Masuk Bios Dan Mengatur Bios Lenovo G40-45
bang2 sutara - BIOS (Basic Input Output System) ialah salah satu software (perangkat lunak) yang ditulis dalam bahasa assembly, dimana bios ini ditugaskan untuk mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS sendiri tertanam didalam sebuah chip memory (ROM) ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard.
Baterai CMOS sendiri, pada dasarnya memiliki fungsi untuk menjaga supaya tanggal, jam (Date and Time) serta settingan komputer lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau tidak kembali ke konfigurasi awal meskipun computer telah dimatikan.
Sementara itu, jikalau kita lihat secara spesifik fungsi utama BIOS ialah untuk memperlihatkan aba-aba atau perintah yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yakni suatu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem ibarat CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada ketika komputer mulai booting.
Secara sederhana, Cara kerja BIOS ialah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. Setelah itu BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi serta akan menampilkan isu dari Graphics Card.
Setelah proses tersebut selesai, maka BIOS akan melaksanakan pengecekan device ROM lain ibarat hardisk dan kemudian akan melaksanakan proses pengetesan terhadap RAM yakni memory count up test. Setelah semua test komponen berhasil dilakukan, maka kiprah simpulan BIOS ialah akan melaksanakan pencarian lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Baterai CMOS sendiri, pada dasarnya memiliki fungsi untuk menjaga supaya tanggal, jam (Date and Time) serta settingan komputer lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau tidak kembali ke konfigurasi awal meskipun computer telah dimatikan.
Sementara itu, jikalau kita lihat secara spesifik fungsi utama BIOS ialah untuk memperlihatkan aba-aba atau perintah yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yakni suatu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem ibarat CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada ketika komputer mulai booting.
Secara sederhana, Cara kerja BIOS ialah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. Setelah itu BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi serta akan menampilkan isu dari Graphics Card.
Setelah proses tersebut selesai, maka BIOS akan melaksanakan pengecekan device ROM lain ibarat hardisk dan kemudian akan melaksanakan proses pengetesan terhadap RAM yakni memory count up test. Setelah semua test komponen berhasil dilakukan, maka kiprah simpulan BIOS ialah akan melaksanakan pencarian lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Menu Standard BIOS
- Advanced Chipset Features
- Integrated Peripherals
- Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering dipakai untuk overclocking
- Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih sajian ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
- Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
- Set Supervisor Password, memberi kata sandi supaya tidak sembarangan user bisa mengubah-ubah settingan BIOS
- Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
- Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) sanggup diset disini.
- PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
- PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
- Set User Password,
- Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS kemudian keluar.
- Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
- Cara pengaturan Bios dan pengaturan mode usb pada bios acer aspire E 11
- Cara Membuat dan Mengatur Wallpaper Komputer Tidak Bisa Di Ubah Orang Lain
- Pengertian Paypal, Cara Daftar Akun Paypal, Cara Kerja Paypal, dan Daftar Kode Bank Untuk Paypal
- Cara Praktis Mengatasi Windows Script Host Access is Disable di Windows 7/8/10
Memahami Pengaturan BIOS Lenovo G40-45
Membicarakan problem BIOS hal pertama yang biasa kita ingat ialah tombol F2 atau tombol Delete, namun hal ini tentunya tidak berlaku pada setiap jenis komputer atau laptop. Diantara banyaknya jenis komputer dan laptop Lenovo G40-45 termasuk salah satu jenis laptop yang bisa dibilang memiliki keunikan tersendiri dalam problem tata cara masuk ke mode BIOS nya.
Jika pada laptop atau komputer lain, untuk bisa masuk ke mode BIOS hanya perlu menekan tombol F2 atau delete setelah menyalakan tombol power, ternyata pada laptop Lenovo G40-45 ini memerlukan satu keys suplemen yaitu FN. Kaprikornus ketika ingin masuk mode BIOS pada laptop ini, sehabis menyalakan tombol power kita harus menekan FN + F2, suatu cara yang tak biasa ya tentunya dan hal ini lah yang termasuk kedalam salah satu keunikan Lenovo G40-45.
Sementara itu untuk pengaturan lain yang berada didalam BIOS Lenovo G40-45 ini sama halnya dengan cara yanbg dilakukan pada langkah pertama tadi. Seperti pada pengaturan Boot Periority contohnya jikalau kita akan memindahkan dan menentukan boot yang akan kita gunakan FN juga, jikalau pada tipe laptop biasa hanya memakai tombol F5 dan F6 maka pada tipe ini, kita diharuskan untuk memakai tombol FN + F5 atau juga tombol FN + F6.
Begitu juga ketika kita akan menyimpan penyetelan yang sudah kita atur pada bios ini, maka tombol yang dipakai ialah tombol FN + F10 kemudian pilih sajian Yes.
Demikianlah artikel pada kesempatan kali ini, semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi anda semuanya.