Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Dan Klarifikasi Subnetting Classfull Dan Classless Pada Jaringan Komputer

bang2 sutara - Pengertian Subnetting adalah teknik untuk membagi atau memecah atau bahkan untuk memotong blok IP address IPv4 pada kelas A,B, dan C menjadi blok IP address yang lebih kecil. Subnetting juga merupakan pembagian sebuah jaringan ke dalam beberapa subjaringan (sub-network = subnet) yang lebih kecil dimana masing-masing mempunyai alamatnya sendiri

Lama tak membahas masalah networking, di artikel kali ini aku akan mencoba menjelaskan wacana Subnetting Classfull dan subnetting Classless. Mungkin pembahasan ini sudah cukup lama, namun tak ada salahnya bila kita mengulas kembali untuk lebih mengenal kelas subnetting ini.

Pada pada dasarnya subnetting yaitu mengambil bit-bit dari sisi host satu alamat IP serta me-reserve atau menyimpannya untuk mendeskripsikan alamat subnet tersebut. Konsekuensinya yaitu makin sedikit jumlah bit untuk host, Kaprikornus dengan demikian semakin banyaknya jumkah subnet, makin sedikit juga jumlah bit yang ada untuk mendeskripsikan host bit.


Baca Juga Artikel Lainnya:

adalah teknik untuk membagi atau memecah atau bahkan untuk memotong blok IP address IPv Pengertian dan Penjelasan Subnetting Classfull dan Classless pada Jaringan Komputer

Pengertian Subnetting Secara Umum

Pada dasarnya subnetting merupakan sebuah acara jaringan komputer untuk mengambil bit-bit dari potongan host sebuah alamat IP yang kemudian akan di reserve atau disimpan, yang nantinya akan digunakan untuk mendefinisikan alamat subnet. 

Konsekuensinya ialah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Kaprikornus semakin banyakjumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan hostbit.

Selain itu Subnetting sanggup juga diartikan sebagai salah satu teknik untuk membagi atau memecah  blok IP address IPv4 pada kelas A,B, dan C menjadi blok IP address yang lebih kecil. Subnetting juga merupakan pembagian sebuah jaringan ke dalam beberapa subjaringan (sub-network = subnet) yang lebih kecil dimana masing-masing mempunyai alamatnya sendiri. 

Secara umum terdapat beberapa tujuan dari melaksanakan subnetting, diantaranya ialah sebagai berikut:
  • Untuk mengefisienkan jumlah host dalam jaringan kecil dimana jumlah hostnya tidak hingga 254 buah.
  • Untuk mengurangi kepadatan kemudian lintas jalur data pada jaringan besar yang jumlah hostnya hampir mencapai 254 atau bahkan lebih dengan cara membaginya menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil yang kemudian dihubungkan dengan perangkat router.
  • Untuk memotong jumlah host yang sanggup terhubung ke jaringan dengan alasan keamanan.

A. Subnetting ClassFull

Classfull merupakan pengalamatan IP yang dibagi berdasar pada kelas. Perlu kalian ketahui bahwa ada 5 kelas yang tidak sama dan itu merupakan kelas yang memilih ukuran jaringan. Empat bit pertama dari alamat IP yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas. Dari lima kelas A, B, C, D serta E. kelas A, B serta C digunakan untuk jaringan unicast, D untuk jaringan multicast serta E disiapkan untuk pemakaian ”masa depan”.

Bit yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas ialah sebagai berikut:
  • A = 1 bit pertama IP Address-nya 0
  • B = 2 bit pertama IP Address-nya 10
  • C = 3 bit pertama IP Address-nya 110
  • D = 4 bit pertama IP Address-nya 1.110
  • E = 4 bit pertama IP Address-nya 1.111
Namun masalah nampak dengan adanya arsitektur ini, kalau ukuran jaringan itu sangat besar. Hal ini sudah niscaya sanggup mengurangi tingkat fleksibilitasnya ini mengakibatkan pemborosan sebagian alamat. Untuk menangani masalah ini, CIDR atau Routing Inter-Domain Classless dikenalkan pada th. 1993. Berikut alamat IP dibagi jadi dua sisi, yaitu :
  • Sisi paling utama yaitu alamat jaringan yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan
  • Sisi yang paling penting yaitu host identifier.

Baca Juga Artikel Lainnya : 

Contoh Dasar : 

IP Kelas C mempunyai range host 0 – 255 192. 168. 1. 0 – 192. 168. 1. 255, Bagaimana andaikan computer dikantor hanya ada 10? klo kita menggunakan default netmask ip kelas C 255. 255. 255. 0 jadi bakal terdapat beberapa IP yg tidak digunakan dikarenakan yang kita perlukan cuma 10 IP saja, memanglah tak ada problem dengan mengkoneksikan IP/24 itu namun apabila akan mengatur serta mengelola pastinya akan sulit karena kita resah IP mana yang sudah digunakan karnadan tentunya sangat banyak. oleh alasannya ialah itu digunakan CIDR yang umumnya dinotasikan dengan tanda ”/“ (Slash), hingga notasi yang dipakai/28. Maka permasalahan ini sudah sanggup kita simpulkan menjadi menyerupai dibawah ini :
  • 192.168.1.0 /28 = range ip 192.168.1.0 – 192.168.1.15
  • 192.168.1.0 = Net ID
  • 192.168.1.15 = Broadcast
  • 192.168.1.1 – 192.168.1.14 ialah IP Available

B. Subnetting Classless

Classless dengan sederhana sanggup disimpulkan tanpa ada kelas atau  tidak menggunakan kelas . Bila dihubungkan dengan pengalamatan IP, pengalamatan IP classless sanggup disimpulkan jadi  pengalamatan IP tanpa mengetahui kelas  dengan cara menggunakan Classless-Inter Domain Rouing (CIDR) atau sanggup juga di kenal dengan arti panjang prefiks. Format pengalamatannya yaitu dengan memberi tanda slash (/) di belakang alamat IP kemudian diikuti dengan variabel panjang prefiks.

Pengalokasian host/IP yang sanggup menggunakan subnet mask yang tidak sama, yang di dukung oleh routing protocol (RIPv2, OSPF, serta EIGRP) yang sanggup memberi informasi subnet, hingga sanggup menghemat beberapa alamat host/IP. 
  
Cara classless addressing (pengalamatan tanpa ada kelas) kini ini mulai banyak diaplikasikan, yaitu dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Arti lain yang digunakan untuk memanggil sisi IP address yang menunjuk satu jaringan dengan lebih khusus, dimaksud juga denganNetwork Prefix.

Umumnya dalam menuliskan network prefix satu kelas IP Address digunakan sinyal garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. 
Contoh Dasarnya: 192. 168. 0. 0/24